Sabtu, 11 November 2017

10 NOPEMBERAN 2017

Puji syukur kepada Tuhan YME. Acara ke 5 ini telah sukses dengan baik. Kali kami mengambil tema Budaya Kreatif. Sebagai modal kemajuan ekonomi dan industri animasi kelak.

Pada pukul 18:30 tet. Acara langsung dibuka, byak! Diawali dengan menyanyikan Indonesia Raya. Kemudian pembacaan teks proklamasi, lalu pidato heroik Bung Tomo. Selanjutnya ke pemutaran sesi 01.
Berdiri bersama menyanyikan Indonesia Raya. Meski penonton masih dikit, tapi waktu tak boleh molor.

Animasi Sesi 01
Mas Be dari Mas Be | Goyi Pipi dari Cube Works
Kirai dari Piapi Animation | Adit Sopo Jarwo dari MD Animation
Kamtis Babies dari Euforia AV | Mudik dari Pijaru
Culoboyo dari Cak Ikin


Rasan-Rasan Animasi
Budaya Kreatif adalah modal agar ekonomi kreatif & industri kreatif sukses


Tidak diragukan lagi produk tradisional bangsa ini mempunyai cita rasa dan kelas di mata dunia. Batik, ukiran, dan jenis kerajinan lain sudah menjadi komoditi tersendiri untuk negara Indonesia. Namun perjalanan itu butuh waktu dan tidak mudah hingga menjadi seperti sekarang ini. Banyak juga kendala yang merugikan identitas bangsa. Seperti klaim kerajinan yang dimiliki oleh negara lain. Juga seperti karya-karya sastra Indonesia yang ternyata diambil oleh negara lain.
Kemungkinan hal ini terjadi karena kurang pedulinya kita terhadap karya tersebut. Dan kita baru sadar itu berharga ketika diambil oleh pihak lain. Dari sini bisa dilihat bahwa ujung permasalahannya adalah kurangnya kepedulian dari pihak-pihak terkait. Yang mungkin juga karena edukasinya sebatas dengungan untuk menghargai karya orang lain. Namun hanya menjadi wacana dan tidak berasa dekat dengan karya-karya itu.
Beberapa pihak-pihak terkait ini bukan berarti tidak melakukan apa-apa untuk animasi. Hanya saja belum adanya keseimbangan antara pemerintah, media, pemodal, akademis, kreator dan konsumennya. Akhirnya kesemuanya mencari jalan sendiri-sendiri dan masih menjadi puzzle yang masih tercecer.

PUZZLE KREATIF
Berikut adalah gambaran tentang puzzle-puzzle tersebut. Tidak mewakili semuanya, hanya yang terlihat dipermukaan saja.

Pemerintah : Dari pihak Dinas Pendidikan membuka jurusan animasi. Namun kelemahannya tidak ada industri yang mendukung. Sehingga lulusannya tidak mendapat tempat yang pas ketika bekerja.
Media : Media sudah menayangkan animasi lokal. Namun hanya menayangkan sejumlah serial yang mereka terima. Untuk rerun pihak pemilik animasi mesti beli jam tayang. Yang tentu mahal dan tidak seimbang dengan keuangan PH animasi. Padahal animasi pengerjaannya lama dan tidak mungkin striping seperti sinetron. Dan karakter animasi akan menjadi dikenal jika ada rerun.
Pemodal : Pemodal disini bisa bank atau pengusaha. Mereka sukses dalam memanajemen bisnisnya. Namun masih merasa terlalu beresiko memodali jenis bisnis animasi. Yang dirasa sangat lama untuk balik modal dan keuntungan.
Akademis : Beberapa sekolahan sudah ada jurusan animasi. Namun banyak juga yang masih belum mempunyai SDM pengajar yang tepat.  Disisi lain terkendala akan kurikulum yang masih belum ideal dengan jurusan animasi. Sehingga SDM yang terbentuk tidak maksimal.
Kreator : Usaha-usaha untuk membuat animasi dan cara mengenalakan produknya beragam. Ada yang sudah tayang di tv, di bioskop, dan juga online. Namun untuk mempertahankan produknya masih belum bisa fokus. Padahal animasi perlu waktu lama untuk dikenalkan ke masyarakatnya.
Konsumen : konsumen lebih peduli dan suka dengan animasi dari luar. Tidak salah, karena asupan animasi negri juga kurang.


Dari beberapa gambaran diatas bisa dilihat. Ada banyak celah yang masih harus terus diisi. Hingga berkoneksi dan menjadi sebuah infrastruktur.

CELAH KREATIF
Celah ini bisa diartikan kekurangan, atau juga sebuah peluang. Tergantung aksi dari pihak-pihak tadi. Jika dibiarkan tidak menjadi apa-apa. Tapi jika diisi akan menjadi sebuah harapan. Berikut adalah beberapa contoh pihak-pihak yang mengisi celah tersebut. Yang nanti akan dimoderatori Kak Tosan dalam Rasan-Rasan Animasi.

CAK IKIN
Cak Ikin fokus membuat animasi sejak tahun 2007. dari perjalanan festival hingga memmpunyai channel sendiri di youtube. Hingga ter-verifikasi dan mencapai 100 ribu pelanggan. Artinya cak Ikin sebagai kreator membangun secara mandiri budaya kreatifnya. Dari produk hingga segmen. Segmen ini lah yang secara tidak langsung menjadi teredukasi dan menjadi dekat dengan karya-karya cak ikin. Sehingga kepedulian terhadap animasi dari Cak Ikin tumbuh. Yang tentu akan memberikan dampak baik bagi keduanya.
ARIF
Sebagai pengajar SMK jurusan animasi mungkin mempunyai gagasan membekali siswa tentang skill, pengetahuan atau kemandirian. Dengan menyesuaikan kondisi animasi yang kurang memadai saat ini, ketika lulus nanti. Apakah diarahkan menjadi freelancer untuk servicing animasi, atau mengembangkan produk animasi sendiri seperti cak ikin. Bahkan membuat usaha ph animasi, dsb. Meskipun keputusan tetap pada siswa sendiri. Paling tidak menanamkan buah pikiran pada para siswa, untuk selalu bisa kreatif menumbuhkan apa yang mereka dapat dari bangku sekolah.
FAUZAN
Sebagai penggiat film yang sering mengadakan event pemutaran dan workshop film. Pada dasarnya telah menyebarkan pengetahuan tentang budaya kreatif. Ditambah dengan sering mengikuti dikegiatan-kegiatan luar negri. Tentu mempunyai pengetahuan tentang perbandingan, bagaimana yang disana dan disini dalam membangun budaya kreatif melalui film. Mana yang sekiranya menjadi kelebihan dan kelemahan antara keduanya, dsb.



KESIMPULAN
CAK IKIN Ini kok kayak laporan tahunan hehe. Yang tahun lalu masih puasa. Nah sekarang sudah bisa berbuka, meski lauknya iwak tempe sama tahu. Youtube adalah masa depan tersendiri untuk ekonomi kreatifnya.
ARIF
dari pihak sekolah membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan kreator yang yang membutuhkan SDM animator. Berapa-berapanya juga termasuk syarat untuk kelancaran prosesnya hehe.
FAUZAN
dari apa yang didapat di Busan. Sebenarnya masih banyak potensi lokal yang bisa dikembangkan. Bahkan SDM Indonesia termasuk menjadi pertimbangan disana. Karena beberapa tenaga untuk produksi juga melibatkan dari sini. Kesempatan untuk berbagi pengalaman tidak tertutup dan melimpah ruah.

4 penanya di Rasan-Rasan Animasi mendapat hadiah mbois dari Gob & Friends dan Kaos Culoboyo Cak Ikin

ANIMASI SESI 02
BOS the series dari MSV Pictures | Lelunga dari TTNTT
Surat Untuk Jakarta dari Pijaru | Gob and Friends dari Hompimpa
Tak Direstui dari Trio Hantu CS | Culoboyo dari Cak Ikin


TERIMA KASIH 86 PENONTON!

PANITIA
Penanggung Jawab : Cak Waw
Acara : Ucan
Teknisi proyektor & Konsumsi : Habibah
Dok Foto & Front desk : Fava
Teknisi Sound : Rizki
Dok Video & Front Desk & Konsumsi : Afifah
Dok VIdeo : Rizal
Dok Video : Sam

TERIMAKASIH IFI SURABAYA & INFIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar